Selasa, 14 Juni 2011

Budidaya Tanaman Jati

Tanaman jati merupakan jenis tanaman unggulan lokal yang direkomendasikan sebagai tanaman pokok dalam pengembangan hutan rakyat di Kab. Bantul. Bibit jenis ini selalu digunakan untuk peningkatan kualitas Hutan Rakyat di Kab. Bantul.

Di antara sifat tanaman jati adalah: a). Membutuhkan sinar matahari penuh; b). Drainase harus baik/tidak cocok kondisi tanah berair; c). Pada tingkat anakan harus bebas dari tanaman pengganggu (alang-alang, rumput dst); d). Pada tanah yang kurang unsur kapur (Ca) pertumbuhan tanaman dan kualitas kayu kurang baik; e). Perlu pemeliharaan intensif dan secara berkala selama lima tahun berturut-turut.
Kondisi tempat tumbuh untuk tanaman jati: a). Keasaman tanah (pH) 6,5 – 7,5; b). Ketinggian lokasi tumbuh 1 – 750 m dpl; c). Temperatur 13 derajat – 19 derajat C; d). Curah hujan 1.250 – 3.700 mm per tahun.
Memilih Bibit Jati Berkualitas
Bibit yang berkualitas merupakan titik awal keberhasilan pembangunan hutan rakyat. Jangan terjebak dengan beberapa nama bibit jati.
Ciri-ciri bibit berkualitas: 1). Batang tunggal dan lurus; 2). Tinggi bibit sudah minimal 25 cm; 3). Diameter batang >3 mm dan sepertiga tinggi batang berkayu; 4). Jumlah daun > 3 pasang; dan 5). Media tumbuh kompak dan utuh.
Ukuran lubang tanaman berkisar 40x40x40 cm yang sebelumnya diberi 4 kg pupuk kandang, waktu penanaman pada awal musim hujan.
Pemeliharaan tanaman meliputi: 1). Pemupukan di sekitar tanaman dengan pupuk organik (pupuk kandang); 2). Pendangiran sewaktu tanaman masih muda dengan membuat piringan radius 35 cm dari tanaman sekaligus membersihkan gulma; 3). Perlindungan dari hama dan penyakit; 4). Pengurangan cabang horizontal untuk perbesaran batang pokok.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Menguntungkan sekali budidaya pohon jati ini.

Posting Komentar