Selasa, 14 Juni 2011

Budidaya pohon Sengon

Bagi anda yang mau berinvestasi, budidaya pohon sengon mungkin bisa menjadi pilihan yang menguntungkan. Selain bisa berpartisipasi dalam usaha penghijauan dan program satu orang satu pohon yang dicanangkan pemerintah, budidaya pohon sengon juga bisa menghasilkan fulus yang lumayan.

Sebagai gambaran, setahun yang lalu saya membeli sebidang tanah dikampung saya senilai 7 Juta rupiah seluas 2100 meter persegi. Dengan tanah seluas itu saya bisa menanam 600-an batang pohon. Bibit pohon sengon yang saya beli seribu rupiah setiap satu pohon dengan tinggi 1 meter, saya tanam dengan jarak 2 meter setiap pohonnya. Menurut informasi yang saya baca, pohon sengon bisa ditanam dengan jarak 1,2 meter maksimal. Penanaman dengan jarak lebih rapat dari itu pohon sengon tidak bisa tumbuh dengan baik. Total uang yang saya keluarkan sekitar 11 juta rupiah ( termasuk membeli sebidang tanah, rekondisi kebun / dibuat tera siring, membeli pupuk kandang, dan ongkos kerja ).
Kalo kita akan menanam pohon sengon, sebaiknya dilakukan diawal musim hujan. Sehingga kita tidak perlu menyirami bibit pohon sengon yang baru ditanam. Tetapi apabila daerah anda merupakan daerah yang dingin misal di pegunungan menanam pohon sengon bisa dilakukan kapan saja karena kondisi tanah yang selalu basah. Dari sisi perawatan bududaya pohon sengon tidak memerlukan usaha yang extra. Cukup menyianginya 3 bulan sekali ( ini juga tergantung seberapa banyak tumbuhan yang hidup liar disekitar pohon sengon ), kemudian memangkas dahan-dahan yang tidak kita butuhkan. Tujuannya supaya pohon tumbuh menjadi tinggi dan lurus. Dalam memangkas batang / dahan yang tidak kita perlukan, jangan dilakukan pada saat umur pohon masih kecil, karena akan membuat pohon sakit. Selain itu, dalam pemangkasan, dahan dipotong jangan terlalu dekat dengan batang intinya. Pada umur 6 bulan sampai 1 tahun setelah ditanam, pohon sengon merupakan masa kritis. Ngengat adalah penyakit utamanya. Ngengat bisa membuat daun-daun pohon sengon mengering. Untuk mengantisipasinya kita bisa menyemprotnya dengan pestisida yang bisa dibeli dari toko-toko pertanian. Walaupun biasanya, pohon yang terkena ngengat akan kembali sehat setelah musim hujan datang.
Ladang atau kebun yang kita tanami pohon sengon juga bisa kita manfaatkan untuk menanam palawija seperti kacang tanah, rumput gajah dan lain sebagainya. Ini juga bisa kita manfaatkan untuk menarik orang yang kita percaya untuk merawat kebun kita. Orang tersebut bisa memanfaatkan ladang kita tanpa membayar tapi dengan catatan orang tersebut ikut membantu merawat kebun sengon kita. Saya sendiri memanfaatkan kebun sengon tersebut untuk budidaya rumput gajah untuk pakan hijau peternakan sapi metal saya. :) Kadang-kadang bibit sapi suka dibawa kekebun ini supaya kotorannya bisa dimanfaatkan pohon sengon sebagai pupuk.
Pohon sengon bisa dipanen kira-kira 4-5 tahun setelah penanaman. Apabila tumbuh normal ( diameter batang kayu klebih dari 30 cm ) pohon sengon laku dijual sekitar 400 ribu rupiah perpohon. Kalo anda mempunya 1000 pohon, anda bisa mendapatkan dana segar sebesar Rp. 400 juta rupiah.Lumayan bukan..? :)
Sekedar tips saja pada saat memanen, kalo anda menjual atau memanen pohon sengon dengan lahan yang sangat luas, lakukanlah secara bertahap. Sehingga tidak ada saat dimana lahan tersebut gundul sama sekali. hal itu bisa menimbulkan longsor dan erosi.
Selamat mencoba… :)

0 komentar:

Posting Komentar